Kenapa saya mengeluh? Padahal sebenarnya saya sangat anti sekali dengan yang namanya keluhan, apalagi sama manusia yang kerjaannya Cuma mengeluh! Tapi ini Cuma mengungkapkan perasaan yang super duper capek sekali. Nggak Cuma fisik tapi otak juga capek…..
Akhir-akhir ini tenaga saya benar-benar terkuras habis… soalnya, saya sedang dalam proses pengajuan beasiswa ke Malaysia… (Jauh bangets yah? Tapi kayaknya masih jauhan akhirat deh! Kalo akhirat ajah yang nggak ada di peta manapun kita pasti ke sana, kenapa Malaysia yang di globe aja ada kok nggak dicoba ke sana?)
Awalnya, saya mikir kalo pengajuan beasiswa itu persyaratannya mudah dan nggak ribet… tapi nyatanya salah total bo’! persyaratannya cukup membuat puyeng hati dan pikiran…. Dari mulai foto kopi seonggok piagam dan ijazah, minta tanda tangan kepala dinas pendidikan, legalisir ke sekolah yang bersangkutan, minta surat rekomendasi, surat keterangan dari desa, sampai yang terakhir yang bikin puyeng plus cekot-cekot itu medical check up…. Oh my ghost!!! Medical check up bagi saya itu jadi phobia yang luar biasa… nggak hanya biaya nya ajah yang mahal, tapi juga jarum-jarum yang akan ditusukkan di tubuh saya untuk ambil sampel darah…. Aduh…. Ngeliat jarum aja rasana pengen cepet-cepet menutup mata, eh…. Ini malah ditusuk jarum…..jangan deh!!!
Tapi meskipun begitu, nggak membuat saya mundur buat mengirimkan aplikasi ini ke kedubes… soalnya, ini sebuah kesempatan yang tahun depan nggak tentu saya mendapatkannya lagi…… yah… saya juga tahu kalo kesempatan mendapatkan ini sangat kecil trus ditambah lagi banyak cibiran dari manusia-manusia sekitar saya, tapi so what!! Saya ngerasa nggak merugikan mereka kok! Jadi… tetep maju terus pantang balik deh… tapi semoga saja, ini menjadi suatu pengalaman berharga yang nggak pernah bisa saya beli pakai uang berapapun! Amien…..
Eits… saya nggak mengeluh kan? Saya Cuma cerita ajah…. He he he ;-p
Kamis, 25 Desember 2008
Happy Mother Day
Uah…. Ah…. Ah….. hari ibu udah lewat 3 hari deh…. Tapi tentang hari ibu masih teringat jelas loh di benak saya….
Gimana nggak teringat, saya diminta oleh mama saya membuat surat untuk mama saya di hari ibu kemarin, tapi saya Cuma cengar-cengir tak berdosa… bukannya saya tak mau membuatkan atau tak bisa, tapi…. Tapi…. Tapi…. Saya itu malu, (sory, bukannya malu punya mama loh!) tapi saya malu buat mengungkapkan perasaan cinta saya yang begitu besar pada mama saya, soalnya biasanya sikap saya ke mama saya itu kayak temen, bener-bener kayak temen, nggak ada ceritanya saya bilang ke mama saya “Mama, I Love You….” Trus saya memeluk mama saya dengan khusus, nggak pernah ada! Biasanya saya Cuma cerita kegiatan harian ke mama saya, berdiskusi tentang sastra, belajar bareng-bareng tentang tata susunan bahasa Indonesia, mengerjakan pekerjaan rumah bareng-bareng, bercanda bareng, ngegosipin temen-temen saya atau bahkan temen-temen kantor mama saya, diskusi tentang hal yang baik dan buruk, minta persetujuan, dan begitulah kira-kira kegiatan mama dan saya sehari-hari. Maka dari itu, waktu mama saya minta surat ke saya pas hari ibu kemarin, saya Cuma senyam-senyum nggak jelas! Dan alhasil sampai sekarang, saya belum memberikan surat saya ke mama saya, malu ah…. ;p
Itu semua bukan berarti saya tak membuat surat loh…. Saya membuatnya kok, tapi masih tersimpan rapi di komputer saya…. Eits… jangan bilang-bilang ke mama saya yah… kalo suratnya saya post di blog!! (^_^) V
Jombang, 22 Desember 2008
Dear Mamaku,
Selamat Hari Ibu, Mama…
Semoga Mama selalu sehat dan bahagia menjadi ibu, tak banyak yang ingin ia sampaikan, karena Mama terlalu sempurna untuk ditulis…
Ia hanya ingin mengucapkan kalau selama ini ia sungguh bahagia memiliki ibu seperti Mama, karena Mama begitu tulus merawat, membesarkan dan mengasuh ia sejak kecil…
Tak pernah sekali pun engkau mengeluh dengan apa pun yang telah ia lakukan, begitu sabar. Begitulah ia menyebutnya, karena engkau memang ibu yang benar-bernar sempurna…
Tak ada lagi yang ingin ia ucapkan selain, I Love You, Mom….
Ia
Gimana nggak teringat, saya diminta oleh mama saya membuat surat untuk mama saya di hari ibu kemarin, tapi saya Cuma cengar-cengir tak berdosa… bukannya saya tak mau membuatkan atau tak bisa, tapi…. Tapi…. Tapi…. Saya itu malu, (sory, bukannya malu punya mama loh!) tapi saya malu buat mengungkapkan perasaan cinta saya yang begitu besar pada mama saya, soalnya biasanya sikap saya ke mama saya itu kayak temen, bener-bener kayak temen, nggak ada ceritanya saya bilang ke mama saya “Mama, I Love You….” Trus saya memeluk mama saya dengan khusus, nggak pernah ada! Biasanya saya Cuma cerita kegiatan harian ke mama saya, berdiskusi tentang sastra, belajar bareng-bareng tentang tata susunan bahasa Indonesia, mengerjakan pekerjaan rumah bareng-bareng, bercanda bareng, ngegosipin temen-temen saya atau bahkan temen-temen kantor mama saya, diskusi tentang hal yang baik dan buruk, minta persetujuan, dan begitulah kira-kira kegiatan mama dan saya sehari-hari. Maka dari itu, waktu mama saya minta surat ke saya pas hari ibu kemarin, saya Cuma senyam-senyum nggak jelas! Dan alhasil sampai sekarang, saya belum memberikan surat saya ke mama saya, malu ah…. ;p
Itu semua bukan berarti saya tak membuat surat loh…. Saya membuatnya kok, tapi masih tersimpan rapi di komputer saya…. Eits… jangan bilang-bilang ke mama saya yah… kalo suratnya saya post di blog!! (^_^) V
Jombang, 22 Desember 2008
Dear Mamaku,
Selamat Hari Ibu, Mama…
Semoga Mama selalu sehat dan bahagia menjadi ibu, tak banyak yang ingin ia sampaikan, karena Mama terlalu sempurna untuk ditulis…
Ia hanya ingin mengucapkan kalau selama ini ia sungguh bahagia memiliki ibu seperti Mama, karena Mama begitu tulus merawat, membesarkan dan mengasuh ia sejak kecil…
Tak pernah sekali pun engkau mengeluh dengan apa pun yang telah ia lakukan, begitu sabar. Begitulah ia menyebutnya, karena engkau memang ibu yang benar-bernar sempurna…
Tak ada lagi yang ingin ia ucapkan selain, I Love You, Mom….
Ia
Kamis, 18 Desember 2008
maaf
bukannya aku tak mau
bukannya aku tak ingin
menjadi anggota lintah lagi
tapi aku hanya ingin waktu
waktu yang kan menjawabnya
aku juga tak kan pernah tahu
apa yang ada di pikiran para lintah
maafkan aku saja
itu sudah cukup
karena aku hanya butuh maaf
dari semua kekonyolan yang aku bikin
maafkan aku....
bukannya aku tak ingin
menjadi anggota lintah lagi
tapi aku hanya ingin waktu
waktu yang kan menjawabnya
aku juga tak kan pernah tahu
apa yang ada di pikiran para lintah
maafkan aku saja
itu sudah cukup
karena aku hanya butuh maaf
dari semua kekonyolan yang aku bikin
maafkan aku....
Sabtu, 13 Desember 2008
good bye... broken heart...!!!!
MyNiceSpace.com
Christmas Myspace Comments
I want to say good bye for my heart breaking...
good bye...
and good bye....
I jez want to start my love and life from zero.....
because I want to re-born
thanks for my God
thanks for friends
thanks for all
because of you I'm strong to do it....
Kamis, 11 Desember 2008
KEpala Desa Baru....!!!
Aku tak tahu apa yang ingin aku katakan di sini. Karena saat ini bingung, pusing, frustasi, stress, depresi.... huh...!!!
Tapi yang penting, hari Minggu besok tanggal 14 Desember 2008... di desaku tercinta akan diadakan pemilihan kepala desa! Calonnya sich ada 4 orang... 1 pajabat lama, trus yang 3 calon baru... nggak ngaruh juga sich... siapa aja yang jadi kepala desa juga nggak bisa membuatku seneng! soalnya... nggak ada yang bisa menempel di hati! he he he
oh.. ya... secara calonnya kan ada empat orang, sebagai nomor urut kan pastinya diundi, trus yang dapat nomor urut dua namanya "Muhadi", nomor urut 3 "Anang Amrullah" (ini kepala desa lama), and yang keempat "Janji...." nggak tahu terusannya... loh kok cuma 3? iya... soalnya yang nomor urut satu, nggak pernah tahu orangnya gimana! karena selama masa kampanye bebas... foto, atau balihonya nggak pernah kelihatan... yang kelihatan cuma nomor urut 2, 3, dan 4! who and where is number 1? I dun noe!
ehm... jangan-jangan ini bagian dari taktik politik juga ya? soalnya kan membuat orang penasaran... jadi entar waktu pemilihan orang-orang pada penasaran, trus dicoblos deh tuh orang! tapi tak tahu juga... jangan-jangan nggak pasang foto dan baliho di setiap jalan gara-gara nggak punya biaya... he he he....
tapi aku juga nggak tahu mau milih yang mana! entar milihnya sambil merem ajah! soalnya sekarang nggak ada bedanya antara milih lurah, caleg dprd, parpol, gubernur, bupati, sampai presiden... paling-paling setelah terpilih juga seperti biasa... lupa lautan... eh salah ding lupa daratan...!!!!
yah... sebagai generasi muda yang baik, harusnya bisa memilih sesuai hati nurani, tapi gimana bisa milih sesuai dengan hati nurani lha wong calonnya aja nggak punya hati nurani....!!!
Tapi yang penting, hari Minggu besok tanggal 14 Desember 2008... di desaku tercinta akan diadakan pemilihan kepala desa! Calonnya sich ada 4 orang... 1 pajabat lama, trus yang 3 calon baru... nggak ngaruh juga sich... siapa aja yang jadi kepala desa juga nggak bisa membuatku seneng! soalnya... nggak ada yang bisa menempel di hati! he he he
oh.. ya... secara calonnya kan ada empat orang, sebagai nomor urut kan pastinya diundi, trus yang dapat nomor urut dua namanya "Muhadi", nomor urut 3 "Anang Amrullah" (ini kepala desa lama), and yang keempat "Janji...." nggak tahu terusannya... loh kok cuma 3? iya... soalnya yang nomor urut satu, nggak pernah tahu orangnya gimana! karena selama masa kampanye bebas... foto, atau balihonya nggak pernah kelihatan... yang kelihatan cuma nomor urut 2, 3, dan 4! who and where is number 1? I dun noe!
ehm... jangan-jangan ini bagian dari taktik politik juga ya? soalnya kan membuat orang penasaran... jadi entar waktu pemilihan orang-orang pada penasaran, trus dicoblos deh tuh orang! tapi tak tahu juga... jangan-jangan nggak pasang foto dan baliho di setiap jalan gara-gara nggak punya biaya... he he he....
tapi aku juga nggak tahu mau milih yang mana! entar milihnya sambil merem ajah! soalnya sekarang nggak ada bedanya antara milih lurah, caleg dprd, parpol, gubernur, bupati, sampai presiden... paling-paling setelah terpilih juga seperti biasa... lupa lautan... eh salah ding lupa daratan...!!!!
yah... sebagai generasi muda yang baik, harusnya bisa memilih sesuai hati nurani, tapi gimana bisa milih sesuai dengan hati nurani lha wong calonnya aja nggak punya hati nurani....!!!
tears' lover
kau bilang aku egois!
apa?
tak salah dengarkah aku?
kau hanya membuatku meneteskan air mata
padahal puluhan malamku
kuhabiskan waktu hanya demi kau!
membelalakkan mataku untuk mengeja huruf demi huruf
kata demi kata dan kalimat demi kalimat
hanya untuk menyenangkan hatimu
agar kau tak pernah merugi memilikiku
sedangkan, baru kemarin saja aku menolakmu
tapi entah mengapa kau murka padaku
kau bilang aku egois...!
padahal selama ini
kau tak pernah tahu
betapa sibuknya aku!
namun aku masih menyisihkan sedikit waktuku untukmu
tapi kenapa kau masih menganggapku egois?
tak habis pikir aku dengan jalan pikiranmu!
apa?
tak salah dengarkah aku?
kau hanya membuatku meneteskan air mata
padahal puluhan malamku
kuhabiskan waktu hanya demi kau!
membelalakkan mataku untuk mengeja huruf demi huruf
kata demi kata dan kalimat demi kalimat
hanya untuk menyenangkan hatimu
agar kau tak pernah merugi memilikiku
sedangkan, baru kemarin saja aku menolakmu
tapi entah mengapa kau murka padaku
kau bilang aku egois...!
padahal selama ini
kau tak pernah tahu
betapa sibuknya aku!
namun aku masih menyisihkan sedikit waktuku untukmu
tapi kenapa kau masih menganggapku egois?
tak habis pikir aku dengan jalan pikiranmu!
Kamis, 04 Desember 2008
eng'GAK LEVEL
“Nay, lihat tuh cowok! Mirip banget kan ma Pasha?” tiba-tiba Imey mendongakkan kepala gue yang sejak tadi melototi buku kimia yang penuh dengan reaksi yang bisa bikin pusing kepala, apalagi bab stokiometri, busyet dah kalo gak puyeng emang bener jenius tuh otak!
“What!! Mirip Pasha?!? Kagak salah lo?” gue menjerit sekuat tenaga, gila cowok yang dimaksud si Imey ternyata gak ada apa-apanya ma Pasha, vokalis Ungu yang hampir jadi cowok gue! (He he he coba bisa, pasti gue udah selametan tujuh hari tujuh malam gak berhenti!)
“Ya elo sih Nay, dasar Lines kagak tahu cowok keren!” Imey mendorong gue yang juga berhasil menjatuhkan buku kimia Cambridge yang sedari tadi gue bawa. Hebat juga ya tenaga tuh anak!
“Biarin!! Mending juga lines daripada tahu cowok keren tapi gak bisa miliki dia! Uh dasar!!” ledekku pada Imey yang mungkin udah jatuh cintrong kali ma cowok yang dibilangnya mirip Pasha…k bumi.
“Yeh… cinta kan gak harus memiliki!”
“Gila omongan elo udah kayak tante-tante! Sok romantis!”
Ya hari ini emang gak ada pelajaran, skul gue ada acara ultah gitu! Biasa acara festival band antar kelas. Bosen!!! Tiap tahun selalu aja acara band! Gue pengennya tuh adain kek acara yang mutu dikit. Kayak apa ya…? Tahu deh full music gini otak gue sulit banget buat mikir! Apalagi buat mikir acara apa yang mutu, orang sekarang gue duduk sama siapa aja gue males banget buat mikirnya.
“Eh Nay elo tahu gak tuh cowok keren kelas berapa sih kok imut banget!” tanya Imey yang memecah lamunanku.
“Amit-amit kali! Kayaknya dia anak kelas XI, tapi tahu deh XI berapa?” jawabku cuek banget. Ya iyalah ngapain juga gue peduli ma masalah yang gak penting banget.
“Kok elo tahu gak bilang-bilang sih!”
“…..” dasar cewek!! Orang elonya gak tanya ngapain juga gue ngasih tahu!
“Tumben elo tahu cowok, jangan-jangan elo naksir duluan ya ma dia?” pertanyaan Imey yang jelas-jelas membuat black forest gue yang sedari tadi aman-aman aja di mulut gue sekarang jadi harus keluar dengan cara yang tidak gue inginkan.
“Elo gak mikir ya kita di SMA ini udah satu semester lebih! Ya jelaslah gue tahu dia, jurusan rumahnya aja sama. Tiap hari gue ma dia sering banget ketemu kalo gue lagi berangkat!” jawab gue sambil mengusap dan menelan lagi sisa-sisa Black Forest di bibir gue. Uuuumm lezat banget!!
“Jadi elo sering satu angkot ya ma dia?”
“Gak!! satu atap!! Ya enggak lah!! Dia naik motor gue naik angkot, tapi kan gue tahu kalo ada cowok itu di skul ini!”
Deva ma Rena datang dengan membawa keranjang (kok kayak lagu anak-anak ya?) berisi makanan, Yuhuuuu itu tu yang gue demen, bukannya cowok atau sejenisnya!
“Eh Nay, cerpen elo yang dimuat di majalah sekolah gila bagus banget! Elo dapet inspirasi dari mana sih?” Deva menyanjungku ah… jadi malu nih!
“Ada deh masak harus gue kasih tahu seh?” jawabku yang membuat mereka penasaran. Cerpen itu gue buat dengan penuh perasaan tapi ya gitu deh, perasaan dari hongkong kali ya? Enggak! cerpen itu cuma akal-akalan gue aja! Biar mereka gak nganggap gue lines aja. Maklumlah gak ada cowok yang bisa gue khayalin jadilah cowok yang udah punya cewek, gue buat tokoh dalam cerpen itu dan gue jadi pihak ketiga yang menghancurkan hubungan mereka berdua!!! Jadi kayak skenario sinetron yang gak ada habisnya.
“Eh… Ren tahu gak elo cowok yang pake kaos Black ID itu siapa?” tanya Imey ke Rena sambil menunjuk cowok yang dia maksud.
“Oh…itu dia anak XI IPS I, namanya gue gak tahu!” jawab Rena sekenanya.
Gue gak peduli ma Imey, yang gue pengen pensi ini cepat berakhir! Gila ya sejak jam delapan pagi tadi sampai jam setengah dua siang, ma….sih aja band yang menurut gue gak ada bagus-bagusnya. Mending juga selama berpuluh-puluh jam tadi Ungu yang tampil, pasti deh gue gak bakalan ngeluh malah gue bakal nungguin Pasha ku sampai selesai semuanya.
Aneh!! Semua anak di sini kayaknya seneng banget dengan acara yang kayak gini, sebenernya gue males banget datang tapi sayang banget kan tiket masuk yang udah mahal-mahal gue beli harus pergi begitu saja. Kalau saja tiket itu gak wajib buat dibeli, uangnya kan bisa gue beliin sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Nay, elo kok gak ngajak Kang DIRGA mu itu?” Deva tiba-tiba nanya yang gak penting banget.
“Elo ngledek ya? Dasar!!!” jawabku yang tetap menatap buku Cambridge ku. Yeh…mereka juga tahu kalau Kang Dirga sebenernya gak pernah ada. Dia cuma khayalan tingkat tinggi gue aja. Kalo tiba-tiba ada cowok yang keluar dari petir, menopang gue di saat gue pingsan, mengantarkan gue dengan kendaraan awannya yang bebas hambatan! Nah… ya itu baru yang namanya Dirga, lengkapnya Guntur Dirgantara.
* * *
“Hallo Naca nya ada?” tiba-tiba suara Imey keluar dari pesawat telepon unguku di siang buntu gini! Ngapain juga nih cewek gak tahu gue lagi tidur nyenyak apa?
“Ya Mey ada apa elo nelpon gue? Pasti ada maunya?” jawabku dengan suara yang masih satu ton.
“Nay, gue udah tahu nama cowok yang mirip Pasha itu!” Imey ngomong dengan sel api yang berkobar-kobar!
“Oh jadi elo nelpon gue cuma buat itu doank?” gue menjawab dengan sedikit perasaan dongkol yang bisa berubah menjadi tongkol.
“Kok elo jawabnya gitu sih Nay? Gue Cuma mau bilang nama dia itu Thama lengkapnya Thama Maverti!”
“Thama Maverti??? Kok namanya mirip ma anjing piaraan tetangga gue ‘Maverto’ jangan-jangan dia masih satu marga kali ma anjing tetangga gue?” jawabku asal.
“Ih…. Tapi kan beda dia M A V E R T I sedangkan anjing tetangga elo M A V E R T O elo udah agak-agak error ya? Udah gak bisa bedain huruf I dan O?” Imey agak marah dengan ucapanku tadi, biarin aja emang gue pikirin!!!
“Ya beda-beda dikitlah!”
“Tapi Nay, ada satu lagi dia udah punya cewek, ceweknya kelas XI IPA II!” Imey semangatnya udah berubah 270 derajat! Gue pengen ketawa lepas, tapi gue tahan, untung cuma lewat telpon dan gak pake fasilitas 3G kalo gak, pasti dia udah tahu kalo gue nertawain kekonyolan dia selama ini.
“Pasti ceweknya cantik banget ya?” tanya yang menggoda jahat!
“Cantik?? Pala elo!! Gak Level banget tahu gak sih elo? Thama keren banget sedangkan ceweknya? OMG PDA!! (Oh My God Please Deh Ah!) Gak ada pantes-pantesnya deh dia jadi ceweknya Thama.” Imey semangat lagi.
“Tahu deh Mey, besok aja ya elo ceritain Pasha…k bumi elo itu di sekolah, gue udah gak kuat nih ngantuk banget!!” langsung aja gue tutup telpon dari Imey, pasti di seberang sana dia teriak-teriak gak jelas manggil-manggil nama gue! Maklumlah dia akan fans berat gue!
“Nay…tungguin gue!” Imey mengejar-ngejar gue, untung aja gue gak punya obsesi jadi selebritis, kalo iya wah… iklan A-Mild di televisi bisa terjadi di sini!
“Ada apa lagi sih Mey, gak cukup apa kemaren elo telpon gue?”
“Belum! Yang pasti sih gue seneng banget ma Thama, gue bakal berusaha buat ngedapetin dia, meskipun dengan jalan ngrebut dia dari ceweknya itu!” Imey kadang-kadang jahat banget, tapi gue yakin dia gak bakal ngelakuin itu! Bicara aja dia gak berani apalagi mau ngrebut dia dari ceweknya. Bulshit!!
“Nay lihat itu!” Imey menolehkan kepalaku ke arah pukul satu. Dan di situ gue lihat Thama dan seorang cewek, tapi gue gak tahu dia siapa.
“Itu kan Thama? Trus cewek itu siapa?” tanyaku pada Imey yang segera mungkin mengajakku mendekat dan yang pasti gak ketahuan mereka berdua.
“Ssst!! Jangan berisik! Itu Thama dan ceweknya, Ninda!” jawab Imey.
“Udahlah Tham, kita udahan aja, kamu dan aku udah gak ada kecocokan lagi, gue bosen Tham sama kamu terus!” Ninda melontarkan kalimat yang mungkin bisa membuat Imey hidup sembilan!
“Oke kalo itu mau kamu, ya udah kita bubar aja, tapi aku mau kita putus baik-baik!” pinta Thama dan Ninda pun menganggukan kepalanya.
“Yes!! Akhirnya mereka putus juga!” gumam Imey di sampingku, gue cuma bisa tertawa dalam hatiku yang paling dalam. (dimana ya tempat hati yang paling dalam?)
“Mey samperin gih dia, hibur kek, kasih cokelat, uang, ciuman atau apa gitu yang bisa bikin dia tersenyum lagi!” pinta candaku pada Imey, karena gue tahu kalo Imey gak bakalan ngelakuin itu.
“Nay menurut elo gue udah cantik gak hari ini? Gue harus nyamperin dia dengan apa ya? Uang gak pantes ah…entar malah dikira gue cewek apaan, ciuman, ih ogah masak baru kenal kemaren udah ngasih ciuman, cokelat aduh hari ini gue lupa lagi bawa cokelatnya! Jadi apa ya Nay?”
“Udah elo ke sana aja beri dia senyum termanis yang pernah elo punya deh!”
“Ya udah deh gue ke sana! Doain gue dari sini ya!” Imey berjalan menuju Thama si Gak Level alias GL. Itu julukan dia waktu masih jadian sama Ninda. Baru beberapa langkah Imey melangkah dari tempatnya, tiba-tiba………..
“Thama, kamu gak papa kan?”
“Ya udah deh Tham, kamu gak usah sedih gitu kan ada gue…!”
“Udah relain aja dia putus dari kamu, cewek di dunia ini masih banyak Tham!”
“Tham ini ada cokelat dari gue, kata orang cokelat bisa buat pikiran adem lho!”
Empat cewek idola di sekolah rame-rame mendekati Thama, gila gosip Thama putus lebih cepat tersebarnya daripada virus flu burung. Ya ada si Widy dia mantan ketua osis, ada si Sitta dia model yang udah sering banget pergi ke luar negeri hanya untuk pemotretan, ada si Vera cewek tercantik yang menjadi pusat perhatian para kaum adam, dan yang terakhir ada si Netty cewek terkaya yang selalu ke Singapura buat beli peralatan mandinya!
Kasihan si Imey dia menatap empat cewek yang jelas-jelas Gak Level ma dia dengan pandangan kosong berisi udang. Pengen ketawa sih tapi…….
hua ha ha.... cerpen di atas khusus untuk sahabatku... imel... yang di sini berperan sebagai imey... mirip lah....
“What!! Mirip Pasha?!? Kagak salah lo?” gue menjerit sekuat tenaga, gila cowok yang dimaksud si Imey ternyata gak ada apa-apanya ma Pasha, vokalis Ungu yang hampir jadi cowok gue! (He he he coba bisa, pasti gue udah selametan tujuh hari tujuh malam gak berhenti!)
“Ya elo sih Nay, dasar Lines kagak tahu cowok keren!” Imey mendorong gue yang juga berhasil menjatuhkan buku kimia Cambridge yang sedari tadi gue bawa. Hebat juga ya tenaga tuh anak!
“Biarin!! Mending juga lines daripada tahu cowok keren tapi gak bisa miliki dia! Uh dasar!!” ledekku pada Imey yang mungkin udah jatuh cintrong kali ma cowok yang dibilangnya mirip Pasha…k bumi.
“Yeh… cinta kan gak harus memiliki!”
“Gila omongan elo udah kayak tante-tante! Sok romantis!”
Ya hari ini emang gak ada pelajaran, skul gue ada acara ultah gitu! Biasa acara festival band antar kelas. Bosen!!! Tiap tahun selalu aja acara band! Gue pengennya tuh adain kek acara yang mutu dikit. Kayak apa ya…? Tahu deh full music gini otak gue sulit banget buat mikir! Apalagi buat mikir acara apa yang mutu, orang sekarang gue duduk sama siapa aja gue males banget buat mikirnya.
“Eh Nay elo tahu gak tuh cowok keren kelas berapa sih kok imut banget!” tanya Imey yang memecah lamunanku.
“Amit-amit kali! Kayaknya dia anak kelas XI, tapi tahu deh XI berapa?” jawabku cuek banget. Ya iyalah ngapain juga gue peduli ma masalah yang gak penting banget.
“Kok elo tahu gak bilang-bilang sih!”
“…..” dasar cewek!! Orang elonya gak tanya ngapain juga gue ngasih tahu!
“Tumben elo tahu cowok, jangan-jangan elo naksir duluan ya ma dia?” pertanyaan Imey yang jelas-jelas membuat black forest gue yang sedari tadi aman-aman aja di mulut gue sekarang jadi harus keluar dengan cara yang tidak gue inginkan.
“Elo gak mikir ya kita di SMA ini udah satu semester lebih! Ya jelaslah gue tahu dia, jurusan rumahnya aja sama. Tiap hari gue ma dia sering banget ketemu kalo gue lagi berangkat!” jawab gue sambil mengusap dan menelan lagi sisa-sisa Black Forest di bibir gue. Uuuumm lezat banget!!
“Jadi elo sering satu angkot ya ma dia?”
“Gak!! satu atap!! Ya enggak lah!! Dia naik motor gue naik angkot, tapi kan gue tahu kalo ada cowok itu di skul ini!”
Deva ma Rena datang dengan membawa keranjang (kok kayak lagu anak-anak ya?) berisi makanan, Yuhuuuu itu tu yang gue demen, bukannya cowok atau sejenisnya!
“Eh Nay, cerpen elo yang dimuat di majalah sekolah gila bagus banget! Elo dapet inspirasi dari mana sih?” Deva menyanjungku ah… jadi malu nih!
“Ada deh masak harus gue kasih tahu seh?” jawabku yang membuat mereka penasaran. Cerpen itu gue buat dengan penuh perasaan tapi ya gitu deh, perasaan dari hongkong kali ya? Enggak! cerpen itu cuma akal-akalan gue aja! Biar mereka gak nganggap gue lines aja. Maklumlah gak ada cowok yang bisa gue khayalin jadilah cowok yang udah punya cewek, gue buat tokoh dalam cerpen itu dan gue jadi pihak ketiga yang menghancurkan hubungan mereka berdua!!! Jadi kayak skenario sinetron yang gak ada habisnya.
“Eh… Ren tahu gak elo cowok yang pake kaos Black ID itu siapa?” tanya Imey ke Rena sambil menunjuk cowok yang dia maksud.
“Oh…itu dia anak XI IPS I, namanya gue gak tahu!” jawab Rena sekenanya.
Gue gak peduli ma Imey, yang gue pengen pensi ini cepat berakhir! Gila ya sejak jam delapan pagi tadi sampai jam setengah dua siang, ma….sih aja band yang menurut gue gak ada bagus-bagusnya. Mending juga selama berpuluh-puluh jam tadi Ungu yang tampil, pasti deh gue gak bakalan ngeluh malah gue bakal nungguin Pasha ku sampai selesai semuanya.
Aneh!! Semua anak di sini kayaknya seneng banget dengan acara yang kayak gini, sebenernya gue males banget datang tapi sayang banget kan tiket masuk yang udah mahal-mahal gue beli harus pergi begitu saja. Kalau saja tiket itu gak wajib buat dibeli, uangnya kan bisa gue beliin sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Nay, elo kok gak ngajak Kang DIRGA mu itu?” Deva tiba-tiba nanya yang gak penting banget.
“Elo ngledek ya? Dasar!!!” jawabku yang tetap menatap buku Cambridge ku. Yeh…mereka juga tahu kalau Kang Dirga sebenernya gak pernah ada. Dia cuma khayalan tingkat tinggi gue aja. Kalo tiba-tiba ada cowok yang keluar dari petir, menopang gue di saat gue pingsan, mengantarkan gue dengan kendaraan awannya yang bebas hambatan! Nah… ya itu baru yang namanya Dirga, lengkapnya Guntur Dirgantara.
* * *
“Hallo Naca nya ada?” tiba-tiba suara Imey keluar dari pesawat telepon unguku di siang buntu gini! Ngapain juga nih cewek gak tahu gue lagi tidur nyenyak apa?
“Ya Mey ada apa elo nelpon gue? Pasti ada maunya?” jawabku dengan suara yang masih satu ton.
“Nay, gue udah tahu nama cowok yang mirip Pasha itu!” Imey ngomong dengan sel api yang berkobar-kobar!
“Oh jadi elo nelpon gue cuma buat itu doank?” gue menjawab dengan sedikit perasaan dongkol yang bisa berubah menjadi tongkol.
“Kok elo jawabnya gitu sih Nay? Gue Cuma mau bilang nama dia itu Thama lengkapnya Thama Maverti!”
“Thama Maverti??? Kok namanya mirip ma anjing piaraan tetangga gue ‘Maverto’ jangan-jangan dia masih satu marga kali ma anjing tetangga gue?” jawabku asal.
“Ih…. Tapi kan beda dia M A V E R T I sedangkan anjing tetangga elo M A V E R T O elo udah agak-agak error ya? Udah gak bisa bedain huruf I dan O?” Imey agak marah dengan ucapanku tadi, biarin aja emang gue pikirin!!!
“Ya beda-beda dikitlah!”
“Tapi Nay, ada satu lagi dia udah punya cewek, ceweknya kelas XI IPA II!” Imey semangatnya udah berubah 270 derajat! Gue pengen ketawa lepas, tapi gue tahan, untung cuma lewat telpon dan gak pake fasilitas 3G kalo gak, pasti dia udah tahu kalo gue nertawain kekonyolan dia selama ini.
“Pasti ceweknya cantik banget ya?” tanya yang menggoda jahat!
“Cantik?? Pala elo!! Gak Level banget tahu gak sih elo? Thama keren banget sedangkan ceweknya? OMG PDA!! (Oh My God Please Deh Ah!) Gak ada pantes-pantesnya deh dia jadi ceweknya Thama.” Imey semangat lagi.
“Tahu deh Mey, besok aja ya elo ceritain Pasha…k bumi elo itu di sekolah, gue udah gak kuat nih ngantuk banget!!” langsung aja gue tutup telpon dari Imey, pasti di seberang sana dia teriak-teriak gak jelas manggil-manggil nama gue! Maklumlah dia akan fans berat gue!
“Nay…tungguin gue!” Imey mengejar-ngejar gue, untung aja gue gak punya obsesi jadi selebritis, kalo iya wah… iklan A-Mild di televisi bisa terjadi di sini!
“Ada apa lagi sih Mey, gak cukup apa kemaren elo telpon gue?”
“Belum! Yang pasti sih gue seneng banget ma Thama, gue bakal berusaha buat ngedapetin dia, meskipun dengan jalan ngrebut dia dari ceweknya itu!” Imey kadang-kadang jahat banget, tapi gue yakin dia gak bakal ngelakuin itu! Bicara aja dia gak berani apalagi mau ngrebut dia dari ceweknya. Bulshit!!
“Nay lihat itu!” Imey menolehkan kepalaku ke arah pukul satu. Dan di situ gue lihat Thama dan seorang cewek, tapi gue gak tahu dia siapa.
“Itu kan Thama? Trus cewek itu siapa?” tanyaku pada Imey yang segera mungkin mengajakku mendekat dan yang pasti gak ketahuan mereka berdua.
“Ssst!! Jangan berisik! Itu Thama dan ceweknya, Ninda!” jawab Imey.
“Udahlah Tham, kita udahan aja, kamu dan aku udah gak ada kecocokan lagi, gue bosen Tham sama kamu terus!” Ninda melontarkan kalimat yang mungkin bisa membuat Imey hidup sembilan!
“Oke kalo itu mau kamu, ya udah kita bubar aja, tapi aku mau kita putus baik-baik!” pinta Thama dan Ninda pun menganggukan kepalanya.
“Yes!! Akhirnya mereka putus juga!” gumam Imey di sampingku, gue cuma bisa tertawa dalam hatiku yang paling dalam. (dimana ya tempat hati yang paling dalam?)
“Mey samperin gih dia, hibur kek, kasih cokelat, uang, ciuman atau apa gitu yang bisa bikin dia tersenyum lagi!” pinta candaku pada Imey, karena gue tahu kalo Imey gak bakalan ngelakuin itu.
“Nay menurut elo gue udah cantik gak hari ini? Gue harus nyamperin dia dengan apa ya? Uang gak pantes ah…entar malah dikira gue cewek apaan, ciuman, ih ogah masak baru kenal kemaren udah ngasih ciuman, cokelat aduh hari ini gue lupa lagi bawa cokelatnya! Jadi apa ya Nay?”
“Udah elo ke sana aja beri dia senyum termanis yang pernah elo punya deh!”
“Ya udah deh gue ke sana! Doain gue dari sini ya!” Imey berjalan menuju Thama si Gak Level alias GL. Itu julukan dia waktu masih jadian sama Ninda. Baru beberapa langkah Imey melangkah dari tempatnya, tiba-tiba………..
“Thama, kamu gak papa kan?”
“Ya udah deh Tham, kamu gak usah sedih gitu kan ada gue…!”
“Udah relain aja dia putus dari kamu, cewek di dunia ini masih banyak Tham!”
“Tham ini ada cokelat dari gue, kata orang cokelat bisa buat pikiran adem lho!”
Empat cewek idola di sekolah rame-rame mendekati Thama, gila gosip Thama putus lebih cepat tersebarnya daripada virus flu burung. Ya ada si Widy dia mantan ketua osis, ada si Sitta dia model yang udah sering banget pergi ke luar negeri hanya untuk pemotretan, ada si Vera cewek tercantik yang menjadi pusat perhatian para kaum adam, dan yang terakhir ada si Netty cewek terkaya yang selalu ke Singapura buat beli peralatan mandinya!
Kasihan si Imey dia menatap empat cewek yang jelas-jelas Gak Level ma dia dengan pandangan kosong berisi udang. Pengen ketawa sih tapi…….
hua ha ha.... cerpen di atas khusus untuk sahabatku... imel... yang di sini berperan sebagai imey... mirip lah....
Langganan:
Postingan (Atom)