Jumat, 17 Oktober 2008

Sekelumit tentang Laskar Pelangi

Setiap kali saya mampir ke blognya orang, semuanya pasti membicarakan Laskar Pelangi. Entahlah… pelet cap apa yang digunakan Andrea Hirata untuk menyihir semua pembaca. (termasuk juga saya). Nggak usah saya ceritakan jalan ceritanya pun semuanya udah pada tahu… iya kan? Saya mau cerita tentang sisi lain aja yah dari LP ini.Saya tahu ada novel LP itu dari teman saya, waktu itu masih boming-bomingnya ayat-ayat cinta. Saya penasaran, akhirnya saya melihat-lihat di gramedia. Saya pikir hanya satu novel, eh… nggak tahunya ada 3 novel! Oh my God!! Waktu itu nggak jadi beli, soalnya mahal!Akhirnya setelah menanti selama berbulan-bulan, saya bisa beli ketiga novel tersebut. Tak usah menunggu beberapa lama, saya langsung melahap ini dalam waktu singkat.Saya bisa menangis sesenggukan, tertawa terpingkal, geram, penasaran, dsb saat membaca novel-novel itu. Eh… nggak tahunya setelah agak lama saya membaca, ternyata Andrea muncul di acara Kick Andy, tapi sayang waktu itu saya nggak lihat! Soalnya nggak tahu.Yach… sekarang bukan novel lagi yang hangat dibicarakan tapi filmnya.Yang saya mau kupas, tentang suatu “kebetulan” yang mungkin tak pernah terbesit atau memang sengaja? Saya nggak tahu. Tentang segala sesuatunya yang ada di film. Nyadar nggak sich? Kalo kebanyakan yang terlibat di Laskar Pelangi the movie adalah orang-orang yang berambut ikal? Contohnya, Andrea Hirata, Fanny (pemeran Ikal di Film LP), Riri Riza, Mira Lesmana, trus yang paling mencolok adalah penyanyi soundtracknya yaitu Nidji! Nidji yang notabene terkenal dengan band ikal! He he he he….!!!Ehm… satu lagi! Kecenderungan orang Indonesia yang semi plagiat, setiap kali ada genre novel atau film yang boming pastinya semuanya pada tiru-tiru nggak jelas gitu. Contohnya aja dulu waktu novel dan film ayat-ayat cinta boming, semua novel banyak banget yang bertemakan islami, bahkan dengan desain cover dan judul yang hampir sama. Sekarang kejadian itu terulang lagi, di pasaran sudah banyak sekali novel dengan judul belakangnya di bubuhkan kata “pelangi” bahkan ada desain cover yang sama persis, dan juga tak jarang yang memakai font yang sama persis!! Ini mungkin tidak begitu merugikan bagi penulisnya, karena pembaca yang cinta akan buku tersebut akan selektif dan memilih buku yang benar. Tapi yang menjadi masalah, misalnya pembelinya adalah orang yang seperti ayah saya, yang pengetahuannya tentang sastra sangat-sangat terbatas sehingga tidak akan pernah peduli mana karya yang benar-benar LP ato ‘cumi’ Cuma Mirip! Pertanyaannya adalah mungkinkah orang seperti itu akan dengan benar dan tepat membeli buku yang menjadi tujuan?Dan yang terakhir mengenai pembajakan! Oh My Ghost!! Nggak usah pake sekolah, kalo yang namanya orang Indonesia pasti sangat mahir di bidang ini! He he he !! yach… semua juga udah pada tahu kalo pembajakan di Indonesia sangat sulit dihentikan, jadi itu bisa dicegah dengan memulai membeli segala sesuatunya yang asli, ye…!!!Sementara itu aja yach… kan udah banyak di blog-blog lain yang kupas tuntas tentang Laskar Pelangi. Mudah-mudahan bermanfaat! Amien…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar